Jack The Ripper
Jack The Ripper adalah, cerita nyata tentang seseorang yang dilukiskan seperti iblis yang bangkit dari neraka lalu tiba - tiba menghilang. Tak pernah terlihat ataupun terdengar lagi, banyak spekulasi mengenai pembunuh ini. Ada yang bilang dia GILA, terpelajar, terhormat, miskin, ataupun hanya ingin menggemparkan dunia dengan berbagai pertanyaan seperti “siapa yang melakukan ini?”
Sebenarnya kasus-kasus pembunuhan (serial murder) yang dilakukan oleh Jack the Ripper, hampir tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan sejarah serial murder yang pernah ada seperti Elizabeth Bathory, The Son of the Sam, Ted Bundy dan lainnya. Namun, yang membuat kasusnya menjadi sangat populer adalah karena adanya suasana mistis yang meliputi kasus ini.
Gambaran bahwa seorang berjubah hitam yang muncul dari kabut, mencabut nyawa korbannya dengan cepat lalu menghilang di kegelapan. Dan dia tak pernah tertangkap atau terungkap.
Pada saat kasus itu muncul,sebenarnya nama Jack The Ripper bahkan belum ada. Namun media dan kepolisian banyak menerima surat. Ada yang mencoba memberi saran, ada yang mencoba memberi tahu identitas pelaku dan sebagainya. Sampai suatu hari ada surat yang berasal dari seseorang yang mengaku sebagai pelaku dari semua rentetan kasus pembunuhan sadis itu. Dan di bawahnya tertulis nama Jack The Ripper.
Sebelum saya membahas tentang surat yang di kirimkan, saya akan membahas para korban terbelih dahulu.
Korban
- Mary Ann Nichols, nama kecil Mary Ann Walker, nama lain Polly. Lahir tanggal 26 Agustus 1845 dan terbunuh pada hari Jum’at, 31 Agustus 1988. Tubuh Mary Ann ditemukan jam 3:40 pagi di pintu masuk kandang kuda di Buck’s Row (Sekarang Durward Street), sebuah jalan di belakang Whitechapel, tidak jauh dari London Hospital. Penyebab kematian, luka pada leher akibat senjata tajam. Organ-organnya tidak ada yang hilang.
- Annie Chapman, nama kecil Eliza Ann Smith, nama lain ’Dark Annie’, Lahir dibulan september 1841 dan terbunuh pada hari sabtu, 8 september, 1988. Tubuh Annie ditemukan jam 6 pagi di pintu belakang sebuah rumah di Hanbury Street No.. 29, Spitalfields. Penyebab kematian, sayatan melintang pada leher. Kehilangan organ Uterus dan pembedahan pada alat kelamin.
- Elizabeth Stride, nama kecil Elisabeth Gustafsdotter, nama lain ’Long Liz’, lahir di swedia, 7 November 1843 dan terbunuh pada hari minggu, 30 september 1888. Tubuh Elisabeth ditemukan jam 1 pagi, tertelungkup di Dutfield’s Yard, Berner Street (sekarang, Henriques Street) di Whitechapel. Asumsi kejadian, The Ripper terganggu aktivitasnya sehingga sehingga Elizabeth belum sempat dibedah.
- Chatherine Eddowes, alias Kate Conway, alias Mary Ann Kelly, Lahir tanggal 14 April 1842 dan terbunuh di hari yang sama korban Elizabeth Stride. Pengamat kasus sering mengatakan kejadian ini sebagai ’double event’, Tubuh Chatherine ditemukan di Mitra Square, di Kota London. Penyebab kematian diperkirakan kehabisan darah karena pembedahan sekitar organ dada dan wajah, Salah satu kuping dan Ginjal Chatherine hilang.
- Mary jane Kelly, alias Marie Jeanette Kelly, atau ’Ginger’, lahir di Limerick, Munstar, Irlandia tahun 1863 dan terbunuh pada hari jum’at, 9 November 1988. Tubuh Kelly ditemukan terpotong-potong sekitar jam 10:45 pagi di atas kasurnya dimana ia tinggal di 13 Miller’s Court, Dorset Street, Springfields. Pembunuhan terhadap Kelly merupakan perbuatan The Ripper yang paling sensasional. Seluruh tubuh Kelly di potong-potong, organ dalam Kelly, berserakan di seluruh ruangan.
Kelima
pembunuhan memiliki ciri-ciri yang sama seperti, kejadian selalu
berlangsung pada hari libur atau mendekati hari libur, penyergapan yang
dilakukan pada malam hari, di lakukan di tempat terbuka, atau semi
terbuka, dimana orang lain bisa menemukan atau memergokinya (Kasus
Kelly). Seluruh korban memiliki luka mematikan pada leher.
Pada
Era itu, keadaan di London semakin mencekam karena semakin banyak
korban tewas, yang menurut dugaan, ada pembunuh lain yang ikut mengambil
momen yang sedang terjadi. Kebanyakan korban adalah pelacur. Beberapa
korban lainnya, tidak dimasukkan kedalam list korban The Ripper karena
tidak memiliki ke khas-an seperti pada kelima korban.
Surat Jack The Ripper
Sepanjang
sejarah pengusutan The Ripper, Pihak kepolisian kebanjiran surat-surat
yang mengatasnamakan si Pelaku sendiri. Hampir semua surat di anggap
palsu dan mencari sensasi. Tapi ada juga beberapa surat yang dianggap
’mungkin’ di tulis oleh Jack The Ripper.
27 September 1888, Central News Agency menerima surat yang diakui ditulis oleh sang pembunuh, Jack The Ripper. Surat
itu diteruskan pada Scotland Yard dua hari sesudahnya. Surat itu
ditulis tanggal 25 September 1888, berisi pesan The Ripper tentang
perbuatan yang telah ia lakukan. Surat yang di kenal dengan surat ’dear
boss’ awalnya dianggap bohong oleh pihak kepolisian karena banyaknya
surat-surat palsu yang serupa. Tapi setelah kematian Catherine Eddowes
pada tanggal 30 September, surat itu mendapat perhatian khusus karena
dalam surat itu disebutkan akan memotong salah satu dari telinga korban
selanjutnya. Surat inilah yang pertama kali menggunakan nama ’Jack The
ripper’ yang bertanggung jawab atas pembunuhan-pembunuhan yang
mengerikan di Whitechapel, London.
’Saucy
Jack’ Postcard juga diterima tanggal 1 Oktober 1888, satu hari sesudah
’Double event’, Kematian Elizabeth Stride dan Chaterine Eddowes yang
tewas pada tanggal 30 September dini hari di tempat yang berbeda. Surat
ini juga mengundang banyak pertanyaan karena surat ini menyebutkan
’Double event this time’ dalam suratnya. Pihak kepolisian menganggap
surat ini palsu. Karena si pembuat di asumsikan sudah mengetahui
kejadian pada tnggal 30 September. Akan tetapi beberapa orang percaya,
surat ini ditulis sebelum tanggal 30 September, atau jika ia
menuliskannya pada saat ia mengirim surat itu, kejadian double even
hanya diketahui oleh segelintir orang, penyelidikan pada kasus Double
event, baru saja terjadi dan masih bersifat rahasia. Tapi surat ini
tetap dikatagorikan surat palsu.
Surat
yang lain adalah Surat yang berjudul ’From Hell’ yang merupakan salah
satu dari sekian banyak surat, yang besar kemungkinannya, ditulis oleh
Jack The Ripper. Berbeda dengan surat lainnya, surat ini tidak
dibubuhkan dengan namanya yang sudah terkenal, ’Jack The Ripper’. Dalam
beberapa bagian, si pembuat sepertinya dengan sengaja membuat kesalahan
pengejaan dimana-mana. Seperti kata ’knife’ ia tulis haya knif, ’Kidney’
ia tulis ’Kidne’. Surat ini datang bersama box kecil yang berisi ginjal
manusia yang direndam dalam alkohol. Salah satu korban, Chaterine
Eddowes, memang ditemukan dengan salah satu ginjal yang hilang.
Surat-surat
tersebut di duga juga merupakan surat palsu yang dibuat oleh wartawan
setempat untuk memperkeruh suasana dan menaikkan oplah jualnya. Sampai
saat ini surat-surat tersebut tidak diketahui keberadaannya. Begitu juga
Ginjal yang dikirim bersama surat ’From Hell’. Pada tahun 1988, Surat
’Dear Boss’ tiba-tiba kembali ke Metropolitan Police, tanpa pernah tahu
siapakah yang membawanya selama ini.
Beberapa dugaan-dugaan tentang sosok Jack the Ripper :
Jack The Ripper diduga memiliki kebencian sekaligus rasa takut
terhadap wanita yang mendalam, dan itu juga menjelaskan kenapa dia
"berkata" telah membawa pulang "rahim" wanita untuk disimpan
(setengahnya "katanya" dia makan dan setengahnya dia kirim ke polisi
lewat suratnya "The Hell"). Sesuatu yang wanita punya dan laki2 tidak.
Selain itu dia juga membuat korbannya netral (tidak berkelamin) dengan
memotong bagian2 tertentu yang membuat korbannya tidak dikenali lagi
sebagai wanita. Juga, dia "berkata" telah membawa pulang ginjal dan
telinga korbannya.
Mengetahui jika korbannya selalu prostitute, mungkin dia semacam
mempunyai dendam pribadi terhadap prostitute. Mungkin dia pernah
disakiti/ditinggalkan orang yang begitu disayanginya untuk bekerja
sebagai WTS (note: 95% wanita di East End meninggalkan keluarga dan
anak-anaknya untuk bekerja sebagai WTS karena ekonomi yang benar-benar
parah di tengah-tengah ibukota Inggris. Mungkin ibunya yang ingin dia
bunuh?)
Ada juga dugaan kalau pelaku adalah seorang dokter atau setidaknya
orang yang mempunyai latar belakang pendidikan kedokteran spesialisasi
di bidang operasi bedah karena sayatan - sayatan di tubuh korbannya sangat rapi
yang hanya bisa dilakukan menggunakan alat-alat operasi/bedah kedokteran
yang membutuhkan keahlian khusus.
kemungkinan besar masa lalunya suram. mungkin suram sekali. Dugaan
polisi, pelakunya adalah tukang jagal, dokter, atau tukang cukur. Tidak
harus dokter asalkan dia punya pengetahuan anatomi tubuh manusia.
Jack The Ripper juga mungkin mengalami masalah sosial dan kurang dapat
berinteraksi dengan orang lain. Ada ratusan nama yang sempat diajukan
sebagai Jack The Ripper, diantaranya Robert Mann, Lewis Carroll dan
Walter Sickert.
Sesuai gambaran dari FBI, oknum yang paling sesuai adalah Robert Mann, yang bekerja sebagai petugas kamar mayat di Whitechapel. Sebagai petugas kamar mayat, setidaknya ia memiliki pengetahuan tentang anatomi. Yang menambah kecurigaan, pada saat korban bernama Polly Nichols dibawa ke kamar mayat Whitechapel, Inspektur Polisi telah melarang untuk menyentuh mayat Polly Nichols, tapi Robert Mann bersikeras menelanjangi mayat Polly Nichols. Mungkin Robert Mann ingin mengagumi “hasil karya” yang telah dibuatnya.
Siapapun Jack The Ripper dan walaupun aksi pembunuhannya telah lama berlalu, tampaknya sosok sang pembunuh sadis telah melekat dibenak masyarakat, menjadi “abadi” dan melegenda. Sosok misterius yang digambarkan berkeliaran dengan memakai mantel, topi dan membawa sebilah pisau. Sehingga senantiasa menghiasi film layar kaca dengan cerita-cerita yang berbalut fiktif.
Sesuai gambaran dari FBI, oknum yang paling sesuai adalah Robert Mann, yang bekerja sebagai petugas kamar mayat di Whitechapel. Sebagai petugas kamar mayat, setidaknya ia memiliki pengetahuan tentang anatomi. Yang menambah kecurigaan, pada saat korban bernama Polly Nichols dibawa ke kamar mayat Whitechapel, Inspektur Polisi telah melarang untuk menyentuh mayat Polly Nichols, tapi Robert Mann bersikeras menelanjangi mayat Polly Nichols. Mungkin Robert Mann ingin mengagumi “hasil karya” yang telah dibuatnya.
Siapapun Jack The Ripper dan walaupun aksi pembunuhannya telah lama berlalu, tampaknya sosok sang pembunuh sadis telah melekat dibenak masyarakat, menjadi “abadi” dan melegenda. Sosok misterius yang digambarkan berkeliaran dengan memakai mantel, topi dan membawa sebilah pisau. Sehingga senantiasa menghiasi film layar kaca dengan cerita-cerita yang berbalut fiktif.
0 komentar: