Teori Konspirasi Pendaratan Pertama di Bulan
Pada tanggal 15 Februari 2001 stasiun TV FOX (disiarkan kembali 2005 oleh Star World Philipines) menyiarkan sebuah program dengan judul Conspiracy Theory: Did We Land on the Moon?. program ini memberikan bukti-bukti bahwa NASA telah memanipulasi berita pendaratan di bulan.
Hoax teori ini telah beredar beberapa tahun
sebelumnya, namun tahun 2001 adalah pertama kalinya program ini di
tayangkan kepada masyarakat.
Program TV ini diberikan kepada rakyat amerika yang memiliki dugaan yang kuat bahwa pemerintah mereka telah melakukan konspirasi melalui NASA dengan menciptakan sebuah ‘multi-million hoax’.
Program TV ini diberikan kepada rakyat amerika yang memiliki dugaan yang kuat bahwa pemerintah mereka telah melakukan konspirasi melalui NASA dengan menciptakan sebuah ‘multi-million hoax’.
Beberapa orang yang sangat terkemuka dalam meyuarakan hoax theory ini adalah Bill Kaysing penulis We Never Went To The Moon, Ralph Rene penulis NASA Mooned America, [b]David Peary dan Mary Bennett[b], co-author dari Dark Moon: Apollo and the Whistle Blowers dan yang paling terbaru adalah Bart Sibrel produser dari A Funny Thing Happened on the Way to the Moon. mereka adalah orang-orang amerika sendiri yang lantang menyuarakan Moon Landing as the great hoax of the century
berdasarkan bukti dari foto-foto Apollo dan rekaman video serta
kesaksian-kesaksian dari mereka yang terlibat dalam ‘project’ ini.
Bill Kaysing mengatakan bahwa perhitungan keberhasilan pendaratan di
bulan adalah 0.0017% (1 : 60,000). Sumber dari informasi ini adalah
reportase yang di sediakan oleh Rocketdyne company pada akhir tahun 1950an. Lampiran ini tentu saja didasarkan pengetahuan mereka akan teknologi yang tersedia saat itu.
Misi-misi Apollo sebelumnya
terdapat begitu banya masalah yang tidak dapat di atasi oleh NASA
sehingga mereka memutuskan untuk memanipulasi ini. Pengalaman dari
misi-misi Apollo sebelumnya yang mengalami begitu banyak permasalah
teknis dan kerusakan, maka astronot-astronot Apollo ‘dilatih’ keras
untuk menghadapi masalah-masalah ini, dan pendaratan di bulan dapat
berjalan dengan mulus. Amazing…
Video pendaratan Apollo 11 dikirim langsung ke bumi dari permukaan
bulan dengan menggunakan antenna Lunar Module dan power supply. Sehingga
terdapat batasan bandwidth yang dapat di transmisi. Sehingga Apollo 11
hanya dapat menggunakan gambar hitam-putih, slow-scan TV camera dengan
scan rate 10 frame per detik pada 320 baris per frame. Untuk dapat
menyiarkan situasi bulan kepada bumi maka gambar-gambar ini perlu di
convert ke standart TV komersial. Di amerika, standar EIA adalah 30
frame per detik pada 525 baris per frame. Tayangan yang di kirim dari
bulan ditampilkan pada monitor hitam-putih 10 inch dan sebuah kamera
vidicon di arahkan ke layer monitor kemudian di scan menggunakan standar
EIA.
Dalam sebuah misi yang sangat ambisius ini, NASA kehilangan
kapabilitasnya dengan tidak mampunya Apollo 11 mengirimkan tayangan
high-quality. Misi berikutnya, dimulai dengan Apollo 12 NASA membekali
astronot mereka dengan kemampuan bandwidth yang lebih besar sehingga
dapat mengirimkan gambar bewarna langsung ke bumi.
- Setiap Foto Yang Ditampilkan Dibuat Dengan Sangat Sempurna, Terfokus, dan di Ekspos. Kenyataanya Astronot Menggunakan Kamera Tanpa Viewfinders dan Pengatur Cahaya
Artinya adalah, astronot tidak dapat mengambil gambar yang begitu
sempurnanya. Jadi jawaban yang sangat jelas adalah mereka tidak pernah
mengambil foto di bulan, ini adalah contoh dari gambar yang diambil di
bulan
Bandingkan dengan foto yang di ambil tanpa menggunakan viewfinders dan pengatur cahaya
Kedua foto ini dikeluarkan oleh NASA. Mungkin saja para astronot
ini telah meluangkan banyak waktu mereka untuk: practice, practice dan
practice. Mungkin tidak ada manusia yang pernah mempersiapkan diri
mereka sebaik para astronot Apollo.
- Langit yang Gelap Harusnya Penuh Dengan Bintang-Bintang, Namun Tidak Satupun yang Nampak Pada Setiap Foto Apollo
Untuk alasan yang sama foto bumi yang di
ambil dari bulan pun kurang menampilkan bintang. Beberapa orang
menyanggah hal ini dengan mengatakan, bahwa bintang-bintang itu ada di
sana namun tidak keliahatan, tapi mereka lupa bahwa ada hal yang berbeda
antar ‘melihat’ dan ‘memotret’ bintang.
Bill Kaysing mengatakan bahwa NASA telah
berdusta dengan mengatakan bahwa bintang tidak dapat di lihat di ruang
angkasa, pada kenyataan NASA kemudian melepaskan foto-foto yang juga
memperlihatkan adanya bintang.
Foto Endeavour diambil dari flight deck menunjukan foto aurora pada waktu malam diambil dari pesawat astronot (bukan Apollo 11).
Kita masi bias melihat dengan jelas dan membedakan mana aurora dan mana bintang.
Astronot Apollo sendiri pun tidak pernah menyatakan bahwa mereka
melihat bintang di langit, karna terangnya permukaan bulan sehingga
mereka tidak dapat melihat cahaya bintang. Ini sama hal nya kita ingin
melihat bintang pada malam hari namun mata kita ‘tertutup’ dengan cahaya
senter. Di sisi lain, astronot Gene Cernan mengatakan bahwa saat dia
berada dibayangan Lunar Module Apollo 17, iada dapat melihat dengan
jelas beberapa bintang ketika ia berada diluar.
- Bayangan Yang Dihasilkan Pada Pemukaan Bulan Harusnya Paralel. Beberapa Bayangan Pada Foto Apollo Tidak Paralel.
Sanggahan yang muncul adalah, ini hanya masalah persepektif saja.
Sebuah foto adalah wujud 2 dimensi dari dunia yang 3 dimensi, meskipun
pada beberapa film-film komersil yang dihasilkan menampilkan hasil
bayangan yang tidak paralalel.
Sanggahan yang lain adalah bahwa tidak paralelnya bayangan yang
dihasilkan bisa jadi karna permukaan yang berbeda, misalnya satu
bayangan jatuh di daerah yang rata sedangkan satunya lagi jatuh pada
daerah yang miring, jika dilihat dari samping maka akan tampak 2
bayangan yang tidak parallel. Namun jangan lupa, bila kedua bayangan ini
dilihat dari atas maka tetap akan tampak bayangan yang parallel - Beberapa Foto Apollo Memperlihatkan Sumber Cahaya Misterius Yang Kelihatan Seperti Spotlight Studio
Pembawa ide moon landing adalah hoax, menggunakan foto-foto ini sebagai bukti mereka.
Bila bayangan tercipta dari satu sumber cahaya maka bayang tersebut akan menutupi secara penuh seluruh daerah dibawahnya.
Jika kita memperhatikan daerah 6 dan J, kita tidak lagi melihat bintang. Pada area K kita akan menemukan salah satu sisi dari LEM yang terbungkus dengan bayangan, tapi symbol bendera amerika seperti di terangi.
- Hanya Ada Dua Astronot Yang Berjalan di Bulan Dalam Setiap Misi Apollo, Namun Ada Beberapa Foto Dimana Astronot Memantulkan Gambar Astronot Lain Yang Tidak Memiliki Kamera. Siapa Yang Mengambil Foto??
Astronot Apollo Membawa kamera yang
dipasang di depan baju angkasa mereka (daerah dada). Pada foto Apollo 12
ini, astronot Alan Bean di foto oleh Pete Conrad, kita dapat melihat
dengan jelas kamera Bean ganjal di dadanya. Perhatikan lebih jelas
pantulan Conrad pada visor Bean, terlihat kamera Conrad yang di
operasikan dengan tangan kananya.
Mengapa Mereka Memalsukan Itu ?
Uni Soviet telah membuat kemajuan lebih awal untuk lomba menuju Bulan. Uni Soviet telah meluncurkan manusia pertama ke ruang angkasa pada tahun 1961 dan 1963 dan juga merupakan manusia-manusia pertama yang mengorbit bumi.
Bersama dengan itu pemerintah amerika harus membuat sebuah catatan lain sesuai dengan janji Presiden Kennedy yang menyatakan bahwa amerika akan mendaratkan manusia di bulan pada akhir era 1960an.
Banyak orang yakin bahwa NASA akan menyatakan ketidakmungkinan membawa manusia ke Bulan dengan teknologi yang tesedia saat itu.
Kemenangan atas Uni Soviet akan memberikan keuntungan untuk proyek ruang angkasa America.
Foto-Foto
NASA tidak pernah memberikan penjelasan terhadapa beberapa kesalahan yang terdapat pada foto-foto yang di ambil Apollo. Walaupun begitu banyak pertanyaan yang bermunculan.
Suara
Kita tidak akan mendengar suara mesin pada saat pendaratan di bulan pada saat astronot membuat percakapan mengenai jarak tersisa ke permukaan, ia hanya berada beberapa kaki jauhnya dari mesin rocket yang harusnya memiliki daya dorong 10000lb.
Hal lain adalah kenyataan bahwa ketika ruang control memberikan pertanyaan, astronot Apollo memberikan jawaban secara instant tanpa delay. Ini tampaknya aneh karena dengan teknologi tahun 1990an pun masih terdapat delay satelit yang menghubungkan inggris dan amerika. Ada delay sekitar 0.7 detik dari London ke California jadi bagaimana mungkin ada balasan langsung percakapan langsung antara ruang control dan bulan?
Ada beberapa bukti bahwa juga bila manusia berada di ruang angkasa maka akan terjadi perubahan suara sehingga perlu di analisa terlebih dahulu untuk mendapatkan suara normal, dan 7/10 orang mengatakan suara terdengar seperti seseorang yang sedang membaca script.
Radiasi
Seorang penulis amerika telah membuat penelitian dan mengatakan bahwa pesawat ruang angkasa Apollo memerlukan dinding setebal 2 meter untuk menghindari radiasi kosmik yang dapat membakar astronot di dalamnya.
Dan juga perlindungan yang sama diperlukan untuk semua alat yang di gunakan seperti film dan kamera. Pernyataan resmi NASA mengatakan bahwa mereka telah ‘melapis’ kamera dengansejenis chat almunium.
Uni Soviet telah membuat kemajuan lebih awal untuk lomba menuju Bulan. Uni Soviet telah meluncurkan manusia pertama ke ruang angkasa pada tahun 1961 dan 1963 dan juga merupakan manusia-manusia pertama yang mengorbit bumi.
Bersama dengan itu pemerintah amerika harus membuat sebuah catatan lain sesuai dengan janji Presiden Kennedy yang menyatakan bahwa amerika akan mendaratkan manusia di bulan pada akhir era 1960an.
Banyak orang yakin bahwa NASA akan menyatakan ketidakmungkinan membawa manusia ke Bulan dengan teknologi yang tesedia saat itu.
Kemenangan atas Uni Soviet akan memberikan keuntungan untuk proyek ruang angkasa America.
Foto-Foto
NASA tidak pernah memberikan penjelasan terhadapa beberapa kesalahan yang terdapat pada foto-foto yang di ambil Apollo. Walaupun begitu banyak pertanyaan yang bermunculan.
Suara
Kita tidak akan mendengar suara mesin pada saat pendaratan di bulan pada saat astronot membuat percakapan mengenai jarak tersisa ke permukaan, ia hanya berada beberapa kaki jauhnya dari mesin rocket yang harusnya memiliki daya dorong 10000lb.
Hal lain adalah kenyataan bahwa ketika ruang control memberikan pertanyaan, astronot Apollo memberikan jawaban secara instant tanpa delay. Ini tampaknya aneh karena dengan teknologi tahun 1990an pun masih terdapat delay satelit yang menghubungkan inggris dan amerika. Ada delay sekitar 0.7 detik dari London ke California jadi bagaimana mungkin ada balasan langsung percakapan langsung antara ruang control dan bulan?
Ada beberapa bukti bahwa juga bila manusia berada di ruang angkasa maka akan terjadi perubahan suara sehingga perlu di analisa terlebih dahulu untuk mendapatkan suara normal, dan 7/10 orang mengatakan suara terdengar seperti seseorang yang sedang membaca script.
Radiasi
Seorang penulis amerika telah membuat penelitian dan mengatakan bahwa pesawat ruang angkasa Apollo memerlukan dinding setebal 2 meter untuk menghindari radiasi kosmik yang dapat membakar astronot di dalamnya.
Dan juga perlindungan yang sama diperlukan untuk semua alat yang di gunakan seperti film dan kamera. Pernyataan resmi NASA mengatakan bahwa mereka telah ‘melapis’ kamera dengansejenis chat almunium.
Pengeluaran untuk seluruh program Apollo berkisar $25.4 trilyun pada tahun 1969 ($135b trilyun pada tahun 2005). Lihat budget NASA
(termasuk Mercury, Gemini, Ranger, Surveyor, Lunar Orbitar, dan program
Apollo), hanya pesawat ruang angkasa dan roket Saturn sekitar $83
trilyun tahun 2005 (Pesawat Apollo bernilah $28trilyun, Saturn I, IB, V
bernilai sekitar $46 trilyun tahun 2005)Motives
Beberapa motif yang bisa saja melatar belakangi amerika membiayai proyek Apollo adalah:
sumber : www.misteridunia.com
Beberapa motif yang bisa saja melatar belakangi amerika membiayai proyek Apollo adalah:
- Pengalih Perhatian. Pemerintah amerika menggunakan aktifitas bulan ini untuk membawa perhatian dunia dari keterlibatan amerika pada perang Vietnam.
- Daya Tarik Perang Dingin. Pemerintah amerika menyadari pentingnya memenangkan perlombaan ke Bulan dengan USSR. Pergi ke Bulan, jika hal ini mungkin, akan jadi sangat beresiko dan mahal. Maka akan lebih mudah untuk memalsukan pendaratan ini untuk mendapat kesuksesan.
- Uang. NASA mengumpulkan dana sekitar $30 trilyun untuk berpura-pura pergi ke bulan. Ini di gunakan untuk membayar begitu banyak orang, untuk menyediakan semua yang dibutuhkan. Fariasi dari teori ini, industri ruang angkasa di kategorikan sebagai politik ekonomi, seperti industri militer yang menyediakan ladang subur untuk berkembang.
- Resiko. Ketersediaan teknologi pada saat itu adalah kesempatan untuk mengetahui bahwa pendaratan bulan mungkin saja berhasil jika benar-benar di coba. Soviet, sebagai competitor program Bulan dengan kemampuan ekonomi, militer dan politik menjadi pesaing terdekat amerika, dapat dibayangkan bagaimana seandainnya amerika gagal mendarat dibulan. Sebagai pemenang amerika berharap untuk mendapatkan dukungan yang lebih luas di mata dunia sebagai Negara terdepan dalam teknologi.
sumber : www.misteridunia.com
0 komentar: