Kelemahan Biodiesel
BIODIESEL
Biodiesel merupakan bahan bakar yang terdiri dari campuran mono--alkyl ester dari rantai panjang asam lemak, yang dipakai sebagai alternatif bagi bahan bakar dari mesin diesel dan terbuat dari sumber terbaharui seperti minyak sayur atau lemak hewan.
Secara sederhana biodiesel didefinisikan sebagai bentuk bahan bakar diesel yang berasal dari alam. Biodiesel biasanya dibuat dari minyak nabati melalui proses kimia yang disebut transesterifikasi.
Penggunaan biodiesel sebagai pengganti bahan bakar diesel standart masih merupakan perdebatan yang masih hangat diperbincangkan akhir – akhir ini. Akan tetapi, sesungguhnya terdapat banyak kekurangan dari penggunaan biodiesel tersebut. Bahkan, bila diperhitungkan dampak yang akan ditimbulkan oleh penggunaan biodiesel lebih besar dibanding manfaatnya.
Dampak dari penggunaan biodiesel dapat ditinjau dari 3 sisi, yakni dampaknya terhadap lingkungan, ekonomi dan masyarakat (social). Dampak penggunaan biodiesel terhadap lingkungan, yakni dapat meningkatkan emisi CO2 akibat penggundulan hutan terutama di negara tropis, naiknya NOx akibat tingginya kandungan O, dan gundulnya hutan-hutan di dunia.
Hasil riset pada journal Conservation Biology menemukan bahwa mempertahankan hutan hujan tropis merupakan jalan yang lebih baik dari pada mengkonversikannya menjadi ladang tanaman biofuel. “Biofuel merupakan hal yang membahayakan bagi hutan, satwa liar dan iklim itu sendiri apabila ladang biofuel menggantikan hutan tropis”, tegas Dr. Neil Burgess dari World Wildlife Fund. “Faktanya, hal tersebut dapat memperburuk perubahan iklim karena menggantikan salah satu tempat penyimpanan karbon paling penting di dunia – Keseluruhan hutan hujan tropis.
Biodiesel lebih mudah melepaskan oksida nitrogen yang dapat mengarah pada pembentukan kabut asap. Hal ini karna Biodiesel memiliki kualitas oksidasi yang buruk. Selain menghasilkan NOx, kualitas oksidasi biodiesel yang buruk juga mengakibatkan berubahnya biodiesel menjadi gel bila didiamkan dalam waktu yang lama. Sehingga dapat menyumbat mesin.
Dari sisi ekonomi, dampak biodiesel adalah mengakibatkan kenaikan harga pangan yang cukup besar. Karena adanya kelangkaan pangan akibat dialihkannya tanaman yang biasa dikonsumsi untuk dijadikan bahan bakar. Tanaman seperti tebu, jagung, kelapa sawit dan beberapa jenis komoditas lainnya cenderung dapat mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan akibat dijadikan Bio diesel. Dimana kenaikan harga tersebut juga akan mengakibatkan naiknya harga kebutuhan – kebutuhan pokok lainnya.
Sedangkan, dari sisi social atau masyarakat biodiesel dapat menyebabkan Akibat penggundulah hutan karena di pakai untuk pembuatan lahan,hutan tropis tidak lagi berperan sesuai tempatnya, sulitnya untuk menghirup oksigen nantinya akan kita alami.
Selain itu, biofuel juga mendatangkan masalah “perut”. Pembukaan lahan dan produksi bahan baku lebih banyak ditujukan untuk biofuel yang lebih bernilai ekonomis sehingga untuk produksi pangan akan “sedikit” terhambat. Dilain sisi, jumlah penduduk dunia semakin bertambah sehingga akan muncul ketimpangan antara jumlah penduduk dengan makanan yang ada, yang pada akhirnya akan berakibat munculnya banyak kelaparan diberbagai belahan dunia.
Dari dampak – dampak diatas, tentunya akan lebih baik jika kita tidak memanfaatkan biodiesel sebagai pengganti bahan bakar diesel standart. Mengingat biodiesel juga mengakibatkan banyak kerusakan pada mesin mobil seperti menyebabkan korosi, filter rusak, pitting di piston, akibat terkontaminasi air. Karena, biodiesel 20 kali lebih rentan terhadap kontaminasi air dibandingkan dengan diesel konvensional. Selain itu, Biodiesel murni memiliki masalah signifikan terhadap suhu rendah. Biodiesel juga memiliki kandungan energi yang jauh lebih sedikit dibandingkan dengan diesel konvensional, sekitar 11% lebih sedikit dibandingkan dengan bahan bakar diesel konvensional. Sehingga, mengakibatkan kapasitas pembangkit listrik dari mesin yang digunakan akan menurun jauh ketika menggunakan Bio Diesel.
0 komentar: